-->

Materi PKn Kelas 5 BAB 1

SUB 1

Pancasila Dalam Kehidupanku

Nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup ( way of life ) telah tumbuh dan berkembang di dalam kehidupan bangsa Indonesia jauh sebelum Pancasila itu sendiri disahkan sebagai dasar negara. Nilai – nilai tersebut tumbuh dan berkembang membentuk ciri khas keadaban bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain di dunia. Salah satu nilai Pancasila yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia adalah perilaku menghormati orang lain yang lebih tua. Perilaku ini pun secara universal diakui dan diajarkan seluruh agama sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada satu agama pun yang menghendaki perilaku tidak hormat yang muda kepada yang tua. Oleh sebab itu, perilaku menghormati orang yang lebih tua merupakan salah satu jiwa Pancasila yang harus dimiliki setiap orang.

Perilakumenghormati orang yang lebih tua sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat ditemukan diberbagai lingkungan, terutama lingkungan keluarga. Dalam hal ini, keluarga merupakan lingkungan primer yang memberi pengetahuan dan teladan kepada seorang anak akan pentingna perilaku menghormati orang yang lebih tua.

Selain itu, keluarga juga merupakan lingkungan pertama yang memiliki aspek keterampilan di dalam menunjukkan perilaku hormat kepada orang tua. Selain di lingkungan keluarga, perilaku menghormati orang lain yang lebih tua juga perlu ditumbuh kembangkan terhadap anak di lingkungan sekolah baik dikegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.

Upaya dapat dilakukan melalui pembiasaan- pembisaan, misalnya bercium tangan kepada guru, menyapa guru, dan memperhatikan saat guru menerangkan. Penguatan nilai-nilai secara utuh dapat diterapkan oleh anggota keluarga, pelajar dan bagian dari masyarakat. Bahkan lebih jauh dari pada itu, Ketika sudah bekerja diprofesi apapun, nilai-nilai Pancasila harus dipegang teguh untuk menjalankan kehidupan sebagai manusia dan warga negara Indonesia. Perilaku yang sesuai dengan Pancasila , dapat dilakukan dengan mengembangkan karakter nasionalisme dengan cara menjunjung tinggi nilai semangat kebangsaan Indonesia. Patriotisme, menjunjung tinggi kecintaan terhadap tanah air dan mampu mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Toleransi dan menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari di tengah perbedaan yang ada di lingkungan.


SUB 2

Pancasila Kebiasaan Hidupku

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa di dalam kehidupannya menjalankan dua peran, yakni peran sebagai makhluk individu dan peran sebagai makhluk social. Di dalam menjalankan peran tersebut, tentunya manusia tidak dapat hidup sendiri. Artinya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, manusia perlu memiliki kemampuan untuk senantiasa hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Pacasila sebagai pandangan hidup ( way of life ) merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai luhur Pancasila secara mutlak dapat memberikan petunjuk bagi manusia di dalam berfikir, berbicara, dan bertindak, baik di saat sedang sendirian maupun Ketika sedang sendirian maupun Ketika sedang berada di tengah- tengah orang lain. Dengan demikian, Pancasila sudah seharusnya dijadikan sistem perilaku yang mengarah pada kebiasaan hidup sehari – hari. Dilihat dari berbagai prespektif, kehidupan bangsa Indonesia sangatlah berharga. Misalnya keberagaman agama, suku, bangsa

Dengan keberagaman tersebut tentu sangat banyak sekali tantangan yang harus dihadapi agar kehidupan bangsa Indonesia menjadi harmonis ( unity in difersity ). Pancasila sebagai pandangan hidup guna menjadi sumber pedoman untuk keberagaman tersebut.

Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup ini harus dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia. Anak muda sebagai generasi bangsa merupakan asset berharga yang perlu ditumbuh kembangkan menjadi generasi yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila.



Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pergaulan dengan sesama manusia maupun dengan mengelola lingkungan hidup.

Nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai mengandung cita-cita, harapan, dambaan, dan keharusan. Nilai terdiri atas nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian.

    • Material adalah semua yang berguna bagi kehidupan jasmani atau ragawi manusia.
    • Nilai vital adalah semua yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.
    • Nilai kerohanian adalah semua yang beguna bagi rohani manusia.

SUB 3

Gotong royong adalah ciri khas bangsaku

Gotong Royong adalah sudah mendarah daging, bahkan menjadi kepribadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat, hampir seluruh daerah di Indonesia menanamkan nilai gotong royong. Gotong royong berasal dari kata 'gotong' yang berarti bekerja, dan 'royong' yang berarti bersama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gotong royong mempunyai arti bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu) di antara anggota-anggota suatu komunitas. gotong royong merupakan adat istiadat tolong-menolong antara warga dalam berbagai macam lapangan aktivitas sosial, baik berdasarkan hubungan tetangga kekerabatan yang berdasarkan efisien yang sifatnya praktis dan ada pula aktivitas kerja sama yang lain.

Sampai saat ini, gotong royong masih melekat dalam masyarakat. Perilaku gotong royong bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan, tetapi sekaligus untuk mempererat hubungan masyarakat. Untuk lebih memahami apa itu gotong royong, berikut manfaat dan tujuan nilai-nilai , serta contohnya.

M anfaat gotong-royong yaitu:

    1. Membangun solidaritas di dalam lingkungan
    2. Menciptakan lingkungan di sekitar
    3. Tidak mengenal perbedaan
    4. Menjalin rasa ukhuwah
    5. Menciptakan rasa kedamaian

Tujuan gotong-royong yaitu:

    1. Persatuan
    2. Kebersamaan
    3. Asas tolong menolong

Nilai-nilai gotong-royong yaitu:

    1. Persatuan
    2. Kesatuan
    3. Sosialisasi
    4. Sukarela
    5. Tolong-menolong
    6. Kekeluargaan

Contoh gotong-royong di lingkungan sekolah yaitu:

    1. Membersihkan kelas
    2. Mengerjakan kegiatan kerja bakti seperti membersihkan halaman sekolah
    3. Mengerjakan tugas kelompok bersama-sama secara adil

Contoh gotong-royong di lingkungan masyarakat yaitu:

    1. Membangun masjid
    2. Mengerjakan kegiatan pertanian, seperti bertanam dan memanen hasil pertanian
    3. Gotong royong saat memperbaiki rumah
    4. Kerja bakti membersihkan lingkungan di desa
    5. Kerja bakti membersihkan lingkungan di desaKerja bakti membersihkan lingkungan di desa

SUB 4

Gotong royong dalam Tolong menolong

Makhluk sosial adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya. Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga disebut makhluk individu. Makhluk individu adalah, hak atas dirinya sendiri yang akan menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Manusia memiliki dua peran ini sekaligus, yaitu makhluk sosial dan makhluk individu. Berikut contoh dan ciri manusia sebagai makhluk sosial.

Contoh manusia sebagai makhluk sosial yaitu:

    1. Tolong menolong
    2. Berorganisasi
    3. Gotongroyong
    4. Bertegur sapa
    5. Interaksi sosial

Ciri- ciri manusia sebagai makhluk sosial yaitu:

1. Empati dan simpati

Empati adalah keadaan mental yang membuat manusia bisa memposisikan diri sebagai orang lain. Maksudnya, manusia bisa memahami pikiran dan perasaan orang lain, sehingga bisa bertindak dengan bijak

2. Saling membutuhkan

Manusia sebagai makhluk sosial, artinya tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Sebagai manusia, Anda saling membutuhkan satu sama lain. Ciri-ciri ini sangat jelas menggambarkan manusia sebagai makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri.

3. Kelemahan dan kelebihan manusia

menunjukkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Manusia memiliki kemampuan masing-masing, dan rasanya sangat jarang, seorang manusia bisa menguasai semua bidang dengan baik. Manusia sebagai makhluk sosial, menunjukkan betapa Anda memiliki kelemahan dan kelebihan manusia. Manusia tidak bisa hidup sendiri, dan membutuhkan orang lain. Di sinilah dibutuhkan kerja sama untuk mengisi kelemahan dan menggunakan kelebihan atau kemampuan Anda sebagai manusia.


SUB 5

Gotong-royong dalam keberagaman

Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, dan sosial yang disatukan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti perbedaan ras, lingkungan geografis, dan iklim.

Keberagaman Indonesia antara lain:

    1. Keberagaman agama
    2. Adat istiadat
    3. Keberagaman suku
    4. Kebudayaaan atau budaya
    5. Keberagaman ras
    6. Golongan atau kelompok etnis
    7. Keberagaman kepentingan
    8. Keberagaman keyakinan
    9. Bahasa daerah

Faktor penyebab keberagaman Indonesia:

1. Kondisi geografi

Indonesia terletak di rute perdagangan maritim yang berkembang antara India dan Cina. Banyak pedagang dari berbagai negara datang ke Indonesia. Mereka tidak hanya membawa komoditas dagang, tetapi juga membawa kebudayaan yang berpotensi menimbulkan akulturasi sehingga menjadi penyebab keberagaman di Indonesia. Selain itu, Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari berbagai pulau yang terpisah oleh laut. Jarak tersebut berdampak pada pengembangan kebiasaan, adat istiadat, dan budaya masyarakat di pulau masing-masing. Hal tersebut menyebabkan adanya keberagaman suku bangsa, bahasa, budaya, sistem kepercayaan, agama, maupun peranan laki-laki dan perempuan.

2. Faktor sejarah

Berdasarkan sejarah, orang Indonesia telah dijajah oleh negara-negara barat seperti Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda. Akibatnya, terjadi perkawinan dengan bangsa Indonesia, sehingga keturunannya menjadi beragam. Kedatangan para penjajah juga berpengaruh pada keberagaman hidangan di Indonesia. Melalui proses akulturasi, tercipta berbagai makanan dan minuman baru yang beragam. Pengaruh bangsa asing juga tampak pada keberagaman pakaian, arsitektur, seni, dan masih banyak lagi.

3. Faktor lingkungan alam

Lingkungan alam menimbulkan keberagaman budaya di Indonesia. Adanya fenomena alam seperti gunung meletus dan gempa bumi menyebabkan banyak masyarakat pindah dari suatu daerah ke daerah lain. Perpindahan ini disebut transmigrasi. Penduduk yang datang di daerah baru akan beradaptasi dengan penduduk setempat sehingga muncul kebudayaan baru. Semakin banyak kebudayaan baru, semakin berkembang keberagaman di Indonesia.

4. Faktor perubahan dan nilai sikap

Keberagaman di Indonesia muncul dari perubahan nilai, norma, dan kearifan lokal yang berkembang di dalam masyarakat. Teknologi modern dan dampak globalisasi menimbulkan perubahan nilai dan sikap sehingga memperbanyak keberagaman di Indonesia. Perilaku masyarakat Indonesia kini semakin multikultural karena menerima banyak kebudayaan. Hal tersebut mengubah tata nilai dan sikap sehingga menyebabkan keberagaman di Indonesia.

5. Faktor transportasi dan komunikasi

Kemajuan transportasi dan komunikasi juga mempengaruhi adanya keberagaman masyarakat Indonesia. Transportasi dan komunikasi yang memadai mempermudah masyarakat untuk bepergian dari suatu daerah ke daerah lain. Transportasi dengan cepat menghubungkan daerah sehingga mendapatkan akses yang bermanfaat untuk perkembangan. Sedangkan komunikasi berpotensi menimbulkan ide-ide baru, keahlian, adat istiadat, masakan, dan seni yang semuanya berperan dalam keberagaman di Indonesia.

6. Faktor iklim

Iklim yang berbeda antara satu daerah dan daerah lain menyebabkan keberagaman mata pencaharian atau jenis pekerjaan di Indonesia. Misalnya, iklim gunung yang dingin cocok untuk perkebunan dan pertanian sehingga banyak mata pencaharian petani. Sedangkan iklim pantai membuat warga sekitar bekerja sebagai nelayan.

7. Faktor agama

Ajaran agama yang disebarkan bangsa asing menimbulkan keberagaman agama di Indonesia. Contohnya yaitu bangsa Portugis yang menjajah Indonesia sekaligus menyebarkan agama Kristen. Serupa halnya dengan bangsa Tiongkok yang mengajarkan agama Konghucu.

M anfaat Keberagaman Indonesia yaitu:

    1. Membangun kreativitas dan inovasi
    2. Menimbulkan sikap toleransi dan saling menghargai
    3. Meningkatkan produktivitas

SUB 6

Gotong royong didalam berinteraksi

Perilaku terpuji adalah segala sikap, perbuatan, dan ucapan yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Perilaku terpuji disebut juga akhlak terpuji. Akhlak terpuji telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Sebagai umat Rasulullah, kita harus mencontoh akhlak terpuji beliau.

Contoh perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

  1. Bertanggung jawab

Tanggung jawab adalah tindakan yang bersungguh-sungguh dan menerima segala risikonya. Bertanggung jawab membuat teman-teman bisa melakukan kewajiban dengan baik dan menjadi salah satu perilaku terpuji.Misalnya, setiap pagi hari kita harus merapikan tempat tidur agar kamar selalu rapi dan bersih.

2. Jujur

Jujur adalah bertindak sesuai kebenaran atau fakta dan tidak menyembunyikan sesuatu.

Misalnya, ketika mengerjakan soal ujian, teman-teman sebaiknya bersikap jujur dengan tidak mencontek jawaban orang lain.

3. Amanah

Amanah artinya adalah bisa dipercaya. Dengan begitu, kita bisa menjadi pemimpin bagi orang lain maupun diri sendiri.

Misalnya, kita harus amanah ketika melakukan tanggung jawab yang sudah diserahkan dan diselesaikan dengan baik.

4. Rendah Hati

Rendah hati adalah sikap yang menyadari kemampuan diri sendiri dan tidak bersifat sombong. Dengan bersikap rendah hati, kita dapat menyadari kesalahan diri dan memperbaikinya. Misalnya, teman-teman tetap harus bersikap rendah hati dari apa yang kita miliki, meskipun orang lain melihatnya sebagai kelebihan.

5. Tolong menolong

Tolong menolong adalah sikap membantu orang lain yang kesusahan dan meringankan bebannya. Sikap tolong menolong harus dijaga, karena pada dasarnya manusia sebagai makhluk sosial tetap membutuhkan pertolongan orang lain. Misalnya, ketika teman-teman melihat ada orang yang terjatuh dari sepeda, kita bisa menanyakan kondisinya dan membantunya berdiri.

6. Dermawan

Dermawan adalah memberikan sebagian yang kita punya kepada orang lain yang lebih membutuhkan.Misalnya, ketika ada bencana alam teman-teman bisa membantu melalui sumbangan berupa uang atau bahan makanan.

7. Toleransi

Toleransi adalah sikap yang menghargai sesama manusia dari manapun asal latar belakangnya. Sehingga, perbedaan tersebut bukanlah halangan untuk berteman maupun saling tolong menolong. Misalnya, ketika ada teman yang sukunya berbeda, kita tetap harus menerimanya dan tidak membeda-bedakannya.

8. Menepati janji

Ketika berjanji, maka harus menepatinya. Dengan begitu, orang-orang akan percaya pada kita dan menjaga hubungan yang baik. Misalnya, ketika teman-teman sudah berjanji akan menyelesaikan tugas kelompok yang sudah dibagi. Maka, kita harus mengerjakannya dengan sungguh-sungguh agar teman kelompok kita tidak kesusahan.

9. Menghormati orang yang lebih tua

Ketika bertemu dengan orang yang lebih tua, kita harus menghormatinya. Sebaiknya menggunakan bahasa yang sopan dan berperilaku yang pantas di hadapan orang tua.

10. Sabar

Sabar adalah menahan keinginan yang belum tercapai, namun, kita tetap harus berusaha agar keinginan kita terwujud. Misalnya, kalau semester ini teman-teman belum mendapatkan nilai ujian yang baik. Maka kita tetap harus sabar dan berusaha agar semeter depannya mendapatkan nilai yang baik.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Materi PKn Kelas 5 BAB 1"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel